Rama mengeluhkan sikap Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Austria yang tidak mendukung dirinya yang akan berkonser di Vienna, Rabu (8/6/2016). Yang lebih mengesalkan lagi adalah KBRI malah minta 25 undangan untuk menonton konsernya. Duh, sudah tidak mau membantu, eh, malah minta tiket gratis. Sungguh memalukan!
Masalah yang dikeluhkan Rama itu membuat Addie prihatin. “Prihatin dengan sikap KBRI di Vienna yg bukannya mendukung harpist @ramawidi yg akan di sana, malah minta 25 undangan,” tulis Addie di akun Twitternya, @addiems, Senin (5/6).
Menurutnya, jika KBRI tak mau mendukung seniman Indonesia yang akan tampil membawa nama bangsa di tempatnya, paling tidak jangan membebaninya dengan minta tiket.
KBRI di Vienna, kata Adi, harus belajar dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mendukung seniman Indonesia. Beberapa waktu lalu Ahok nonton konser Addie. Dan Ahok tidak mau gratis. Ia membeli tiketnya.
Kicauan Addie mendapat tanggapan dari Duta Besar (Dubes) RI untuk Austria Rachmat Budiman. Rachmat menelepon Addie Rabu (7/6) dan menjelaskan ada miskomunikasi antara pihak Rama dan KBRI hingga terkesan kurangnya dukungan KBRI pada kegiatan seniman Indonesia di sana.
“Dubes Rachmat B. menjelaskan betapa beliau selalu memberi perhatian dan dukungan maksimal pd semua kegiatan kesenian oleh warga RI di sana,” tulis Addie di akun Twitternya, Rabu (7/6).
Konduktor orkestra itu menambahkan Rachmat menyatakan keherannya soal isu adanya permintaan 25 tiket konser Rama seperti yang disampaikan oleh pihak Rama.
Rachmat, seperti dituturkan Addie, sedang sedang menelusuri masalah permintaan 25 tiket tersebut, dan meyakinkan KBRI selalu berusaha melayani kepentingan warga RI.
“Terima kasih kpd Dubes RI utk Austria, Bp. Rachmat Budiman yg dgn kerendahatiannya turun lngsung mengusut lngsung masalah miskomunikasi ini,” kicau Addie.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.