Senin, 13 Maret 2017

Sungguh Kejadian Tragis, Anak Di India Rela Turun Ke Sungai Gangga Yang Bau Dan Kotor Hanya Karena Alasan ini


Sungai Gangga sungai suci di India, namun pencemaran yang terjadi di Sungai Gangga sudah sangat parah, sampai- sampai bisa bikin orang ingin muntah dalam sekali lihat. Kualitas air sungai sangat buruk sampai mempengaruhi kualitas air tanah, setiap tahunnya pasti ada lebih dari 1,5 juta orang yang sakit karena Sungai Gangga.





Tapi siapa sangka, ada seorang anak di Kota Kolkata, India, yang rela menyelam ke dalam Sungai Gangga tersebut. Semua warga sekitar sangat heran melihat aksi anak ini, sudah jelas- jelas air sungai sangat keruh dan kotor, mengapa ia masih mau melompat ke dalamnya? Ternyata, setelah diperhatikan, di Kolkata ada sekitar 100 anak kecil yang menyelam ke dalam Sungai Gangga untuk mencari uang koin. Uang koin ini adalah uang yang dilempar ke dalam sungai suci oleh warga dan turis. Ya, penghasilan anak- anak ini bergantung pada uang koin tersebut.



Demi bisa mendapatkan uang, anak- anak ini rela melompat dan menyelam ke dalam sungai penuh kuman tersebut. Setiap harinya mereka bisa mengumpulkan koin sampai 1-10 USD. ( Kira- kira 13 ribu- 130 ribu rupiah)



Memang jumlah koin yang dikumpulkan tidak seberapa, tapi mereka satu keluarga hidup dari penghasilan ini! Sungguh sebuah kejadian yang begitu tragis. Demi hidup, para warga miskin, bahkan anak kecil sampai harus masuk ke dalam sungai kotor yang penuh kuman penyakit! Pemerintah di sana pun tidak sanggup memperhatikan rakyat- rakyat kecil ini.

Kamis, 09 Maret 2017

SBY Temui Presiden Jokowi Di Istana Merdeka, Apa Yang Dibicarakan?


Pertemuan Presiden Joko Widodo dan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka diisi dengan pembicaraan berbagai macam hal. SBY mengaku senang karena pertemuannya dengan Jokowi yang sudah digagas lama akhirnya terlaksana. Pada Februari lalu, SBY dalam jumpa persnya menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan Joko Widodo agar dapat membicarakan banyak hal terkait berbagai isu, terutama soal tuduhan yang kini diarahkan kepadanya.

"Pertemuan ini berbicara banyak hal, baik yang berkaitan dengan politik nasional maupun ekonomi nasional. Namanya diskusi kan banyak hal," ucap Jokowi saat memberi keterangan bersama SBY di beranda belakang Istana Merdeka.


Jokowi mengatakan sebenarnya telah mengatur waktu untuk bertemu dengan Presiden RI keenam tersebut. Namun kesibukan di antara keduanya tidak memungkinkan untuk bertemu. "Dan hari ini, alhamdulillah beliau pas ada waktu, saya juga ada. Artinya, kami janjian dan ketemu," ujar Jokowi. Perasaan gembira bertemu dengan Jokowi diungkapkan SBY. "Saya juga bersyukur dan bergembira karena hari ini beliau, Bapak Presiden kita, bisa menyediakan waktu untuk sebuah pertemuan ini," tutur SBY.


SBY menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, dia mendengarkan penjelasan Jokowi soal agenda-agenda nasional yang sedang dilakukan pemerintah. SBY juga mengucapkan selamat kepada Jokowi atas keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah, baik dalam kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud maupun Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA) beberapa hari lalu. Menurut dia, keberhasilan itu menunjukkan Indonesia terus berperan di panggung internasional.


Pembicaraan dengan Jokowi, kata SBY, juga mendiskusikan upaya memajukan Indonesia. "Negara ini harus makin maju, negara Pancasila, negara Bhinneka Tunggal Ika, negara yang mengayomi semua. Dan komitmen beliau samalah dengan komitmen saya dan komitmen para mantan presiden, ingin membangun negara dan ingin negara kita ke depan makin baik," ucap SBY.

Minggu, 05 Maret 2017

Menjelang Putaran Dua Pilgub DKI, Inilah Cibiran pedas PDIP ke Anies-Sandi


Putaran kedua Pilgub DKI Jakarta 2017 diprediksi bakal terus memanas hingga hari pencoblosan tanggal 19 April nanti. Dua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sudah mulai saring serang. Baik itu pasangan Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat ( Ahok-Djarot) ataupun pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno (Anies-Sandi).


Tak hanya itu, cibiran pedas juga mulai dilontarkan oleh partai pengusung pasangan calon. Sebut saja PDI Perjuangan, partai pengusung Ahok-Djarot yang menyentil Anies-Sandi. Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno belum teruji kepemimpinannya. Hasto menganggap Anies-Sandi merupakan pemimpin yang hanya pandai beretorika.


"Basuki dan Djarot sudah tahu programnya apa, sementara yang satu (pasangan Anies Sandi) masih beretorika," kata Hasto saat ditemui di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3).

Berbeda dengan pasangan Ahok-Djarot, tegas Hasto, pasangan ini sudah memberikan bukti dengan kinerjanya. Ahok-Djarot dianggap pasangan yang ideal dan mampu memimpin Jakarta untuk periode selanjutnya.

Dengan adanya bukti dan terujinya kepemimpinan Ahok-Djarot, Hasto yakin pendukung Agus-Sylvi akan mengalihkan dukungannya di putaran kedua Pilgub DKI. Apalagi kata Hasto, 43 persen pemilih Agus-Sylvi adalah mereka yang merasakan betul manfaat dari program KJP dan KJS yang digagas Ahok-Djarot.

"Kalau kita lihat dari exit poll basis pendukung AHY 43,4 persen berasal dari penduduk dengan penghasilan rendah sehingga mereka yang merasakan manfaat dari KJP dan KJS dan penataan rumah yang tak layak huni," jelas Hasto.


PDIP tengah bergerilya mencari dukungan para partai pendukung Agus Yudhoyono- Sylviana Murni tergabung dalam koalisi Cikeas. Manuver ini terutama kepada partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam poros Cikeas tergabung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ada tiga partai dalam koalisi itu sebagai pendukung pemerintahan, yakni PAN, PKB dan PPP. Dukungan mereka diharapkan membuat Ahok-Djarot guna mengalahkan Anies Baswedan- Sandiaga Uno.

"Kerja sama kita paling tinggi di Pilkada adalah dengan partai yang ada di pemerintahan," kata Hasto.

Sabtu, 04 Maret 2017

Kalah Dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Ini yang Dilakukan Agus Yudhoyono Sekarang



 Agus Harimurti Yudhoyono Calon gubernur DKI Jakarta, mengaku mendapat banyak hikmah selama mengikuti tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017. Agus kini tak lagi memusingkan kampanye dan persaingan pada Pilkada DKI Jakarta 2017, serta memiliki lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarganya.

"Saya meyakini banyak sekali hikmah yang saya dapatkan, dan saya juga mensyukuri saya punya cukup waktu bersama keluarga," kata Agus, seusai membuka kejuaraan karate se-Asia SBY Cup XIV, di Mahaka Sports Mall Kelapa Gading.


Selain itu, Agus juga memiliki banyak kesempatan untuk menghabiskan waktu dengan putrinya, Aira. Menurut Agus, dia jarang menyempatkan waktu untuk bermain bersama Aira selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Beberapa hari terakhir ini saya juga punya kesempatan menjemput anak saya. Sudah lama enggak pernah jemput ke sekolahnya," kata Agus. Menurut Agus, intensitas kegiatannya kini tak sepadat seperti saat masa kampanye.

"Dan saya sudah menggunakan waktu untuk konsolidasi, menata hati dan juga terus menyongsong masa depan yang Insya Allah cerah juga,"  kata Agus.


Berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, perolehan suara pasangan Agus-Sylviana Murni paling rendah dibanding pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.


Berdasarkan penghitungan di tingkat kota, Basuki-Djarot menang di empat wilayah dan Anies-Sandiaga unggul di dua wilayah.

Jumat, 03 Maret 2017

Ini Daftar Ulama yang Diundang Bertemu Raja Salman, Habib Rizieq Tiba-tiba Sakit?


Setelah berpidato di Gedung DPR RI, Raja Salman bertemu dengan para ulama di Istana Kepresidenan. Raja Salman dan Presiden Jokowi duduk bersama dan berbincang dengan sejumlah pemimpin organisasi Islam seperti Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.


Selain itu, hadir juga mantan Menteri Agama Quraish Shihab, Ketua ICMI Jimly Asshidique, Wantimpres Hasyim Muzadi, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid dan Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.


Ini daftar ulama yang diundang:

1. KH. Hasan Abdullah Sahal sebagai Pimpinan Pesantren Moderen Gontor Ponorogo
2. KH. Azzaim Ibrahimy sebagai Pimpinan Pesantren Salafiyah Syafiiyah Situbondo
3. KH. Ahmad Mohammad Tidjani sebagai Pimpinan Pesantren Al Amin Sumenep
4. KH. Syukron Ma'mun sebagai Pimpinan Pesantren Darurrahman Jakarta
5. KH. Mahrus Amin sebagai Pimpinan Pesantren Darunnajah Jakarta
6. KH Kholil As'ad sebagai PP Walisongo Asembagus Situbondo
7. Ustaz Arifin Ilham
8. Ustaz Yusuf Mansur
9. KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua Umum MUI
10. KH Din Syamsuddin sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI
11. Nasaruddin Umar sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal
12.  KH Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU
13. KH Haedar Nasir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah
14. Aceng Zakaria sebagai Ketua Umum Persis
15. Muhammad Siddik sebagai Ketua Umum DDII
16. Abdullah Jaidi sebagai ketua umum Al-Irsyad al-Islamiyah
17. Yusnar Yusuf sebagai ketua umum Jamiyyatul Washliyah
18. Ahmad Satori Ismail sebagai ketua umum Ikadi
19. Sadeli Karim sebagai ketua umum Mathla'ul Anwar
20. Basri Barmanda sebagai ketua umum Perti
21. Hamdan Zoelva sebagai ketua umum Syarikat Islam
22. Masdar F Masdu'i sebagai ketua umum DMI
23. Abdillah Syam sebagai ketua umum LDII
24. Habib Zain bin Umar bin Smith sebagai ketua umum Rabitah Alalawiyah
25. Habib Nabil al Musawa sebagai Ketua Majelis Syuro Majelis Rasulullah
26. Jimly Asshiddiqie sebagai ketua umum ICMI
27. Zannuba Arifah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid) sebagai Direktur The Wahid Institute
28. Siti Noordjannah Djohantini sebagai ketua umum PP Aisyiyah
29. Khofifah Indar Parawansa sebagai ketua umum Muslimat NU
30. Atifah Thaha sebagai ketua umum DPP Wanita Islam
31. Syifa Fauzia sebagai ketua umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)
32. Habib Hasan bin Ja'far Assegaf sebagai ketua umum Majelis Nurul Musthofa
33. Hasyim Muzadi sebagai Wantimpres
34. Prof Quraish Shihab sebagai mantan Menteri Agama RI
35. Prof Bambang Sudibyo sebagai ketua Baznas
36. Habib Muhammad Luthfi bin Yahya sebagai ketua MUI Jateng.

Sementara itu, tokoh ormas, FPI, Rizieq Shihab, tidak terlihat saat Raja Salman berada di gedung DPR atau saat acara pertemuan dengan ulama di Istana Kepresidenan. Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir mengungkapkan alasan ketidakhadiran Habib Rizieq.


"Hari ini beliau tidak datang karena kondisi kesehatannya kurang baik," kata pria yang akrab disapa ustadz Bachtiar itu sesaat setelah menghadiri pidato Raja Salman di ruang rapat Paripurna I DPR. Sebelumnya, pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, beberapa ulama telah menerima undangan untuk turut mendengar pidato dari Raja Arab Saudi itu. Sejumlah tamu yang diundang di antaranya Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Ustad Zaitun Rasmin, dan Ustad Bachtiar.
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut